Entri Populer

Senin, 16 Januari 2017

CATATAN PRIBADI STUDI BANDING KE JOGOKARYAN-JOGJAKARTA Bag. 1

Alhamdulillah, setelah sampai di Jogja pada hari Ahad sore, kami memutuskan untuk bersilaturahim ke masjid yang dituju pada malam harinya bersamaan dengan waktu Isya. 

Benar apa kata orang, bahwa setiap 5 waktu sholat wajib di masjid Jogokaryan selalu dipenuhi oleh jamaah. kami menyaksikan sendiri pada waktu sholat isya sedemikian banyak jamaah sehingga memnuhi ruangan dalam dan samping masjid. jamaah terdiri dari laki-laki dan perempuan. bahkan ada juga anak-anak yang ikut sholat berjamaah dengan menempati tempat yang khusus disediakan di belakang bagian bagian samping orang dewasa. berdekatan dengan tempat dimana mereka belajar mengaji yang disediakan oleh takmir masjid.

Masjid Jogokaryan- Jogjakarta


Tidak ada aktifitas khusus pada malam Senin, 14 Januari 2017 tersebut. Selepas sholat Isya dilanjutkan dengan dzikir munfarid baik imam maupun jamaah, selesai sholat sunnah rawatib bakdiyah Isya selanjutnya mereka pulang ke rumah masing-masing. tinggal beberapa orang yang standbye di masjid yang memang bertugas menjaga masjid sift malam karena memang di masjid jogokaryan 24 jam pintu masjid dibuka.

Ada angkringan di samping masjid, tempat orang-orang bisa makan beberapa menu makanan yang disediakan oleh jamaah dan di jaga oleh 1 orang pelayan sebagai pemilik angkringan. sengaja disediakan untuk jamaah yang perutnya sudah terasa lapar ataupun sekedar ingin minum air jahe (bandrek) sehingga tidak perlu jalan ke luar mencari makan. tapi memang di sekitar masjid juga ada banyak warung makan dan toko-toko lainya. bahkan ada jugapara pejalan kaki dan kendaraan yang menyempatkan diri berhenti sekedar untuk makan menghilangkan rasa haus dan lapar di tempat angkringan tersebut.

Bakda sholat Isya di hari Ahad kami mengontak salah satu pengurus masjid yang bernama mas Enggar, untuk memberikan informasi bahwa kami berempat yang sebelumnya sudah berencana untuk bersilaturrahim ke Jogokaryan. mas enggar kemudian memberikan waktu bertemu dengan kami Hari Senin bakda sholat dzuhur. setelah ada jadwal untuk bertemu hari senin waktu dzuhur, akhirnya kami kembali ke tempat penginapan untuk istirahat.

Pagi Subuh hari Senin, 15 Januari 2017, terlihat suasana jamaah terasa berbeda dibandingkan dengan masjid lain pada umumnya. shaf-shaf sholat sudah terisi penuh baik yang di dalam ruang utama masjid ataupun di bagian luar dengan hadirnya para jamaah kembali untuk melaksanakan sholat shubuh berjamaah. bakda sholat subuh berjamaah ada kultum/tausiah bakda subuh. jamaah tetap duduk rapih mendengarkan tausiyah tersebut dengan durasi kurang lebih 15-20 menit. hal tersebut dilakukan setiap pagi sehingga terasa suasana seperti bulan ramadhan yang ramai orang-orang ikut sholat berjamaah di masjid.

suasana sholat di Masjid Jogokaryan- jogja


Meskipun kami sudah tahu jadwal bertemu dengan pengurus bakda dzuhur di hari Senin namun kami tidak ingin menyia-nyiakan waktu bakda subuh. Selepas kultum selesai, kami menyempatkan diri bertemu dengan ustadz yang dikenal kemudian namanya bapak Rasyidi yang kebetulan beliau yang mengisi kultum shubuh tersebut. akhirnya kami berempat meminta ustadz rasyidi untuk memberikan informasi terkait dengan kegiatan dan pengelolaan Masjid Jogokaryan. padahal kami juga tidak tahu apakah beliau termasuk pengurus di masjid tersebut, atau mungkin ustadz yang didatangkan dari luar untuk mengisi jadwal kultum shubuh. namun karena kesempatan singkat itu bagi kami sangat penting dengan tanpa basa-basi kami berhusnudzan saja pasti ustadz rasyidi termasuk bagian dari pengurus di Jogokaryan.

Perkiraan kami benar memang beliau termasuk bagian dari pengurus. sehingga kesempatan tersebut kami gunakan untuk bertanya dan meminta informasi terkait manakjemen masjid.

Dari hasil obrolan ringan pagi senin tersebut bersama ustadz Rasyidi kami mendapatkan informasi yang sangat penting tentang bagaimana strategi pengurus masjid Jogokaryan untuk membuat jamaah begitu antusias hadir setiap waktu sholat dengan jumlah yang cukup banyak. kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan baik dari tingkat anak pra sekolah sampai tingkat orang dewasa. termasuk juga bagaimana memikat para aghniya dan jamaah pada umumnya bisa berinfaq ke masjid sesuai dengan program yang dibuat oleh tim takmir masjid.

Kami menyebut tim takmir masjid karena ternyata ada banyak relawan masjid yang siap membantu terselenggaranya kegiatan yang diselenggarakan di masjid termasuk pencarian sponsor sehingga setiap program yang dibuat selalu kebanjiran orang untuk berinfaq.

Kami melihat ada komunikasi yang baik antara pengurus dengan jamaah termasuk terintegrasi dengan seluruh warga kampung Jogokaryan. begitu juga ada komunikasi antara mushola yang ada di sekeliling masjid untuk berada di bawah satu komando dalam hal kegiatan-kegiatan. sehingga sesama mereka saling memberikan informasi kepada jamaah mushola ketika ada kegiatan di masjid. dan tiak kalah pentingnya adalah menjalin hubungan dengan pihak ketu RT dan RW kampung Jogokaryan. sehingga diantara mereka memiliki satu itikad yang sama untuk mensukseskan setiap program baik di level anak pra sekolah ataupun level lainnya dengan melibatkan semua stakeholder kampung jogokaryan.

bersambung...insyaAllah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar